Kamis, 25 Maret 2010

Tasbih dan kehidupan.


Sebuah tasbih adalah sebuah kehidupan berawala dan berakhir di titik yang sama. Bukan tasbih namanya jika hanya terdiri dari dua butir. Bukan kehidupan namanya jika hanya terdiri dari satu dimensi. kehidupan akan terasa sempurna dan indah jika sudah melewati serangkaian untaian butiran suka, derita, duka, bahagia, gembira, gagal, sukses, pasang dan surut. Untuk melewati semua itu di butuhkan keberania, kesabaran, kekuatan dan perjuangan, untuk terus meniti, berjalan dan mendaki.

Sebab seperti tasbih yang melingkar, kehidupan pun demikian.
kemanapun akan pergi da berlari tetap dalam lingkaran takdir Allah.
Dari-Nya kehidupan dimulai dan kepada-Nya akan berakhir.

...
Mungkin itulah kemudian tasbih identik dengan dizkir, mengingat Allah. tasbih menjadi tanda kesalehan, kedekatan hamba dengan Allah. Namun sebenarnya tasbih jugag penanda perjuangan dan semangat. gambaran kehidupan sejati juga cinta. Akal manusia terlalu picik jika mengira tasbih hanya cocok untuk mereka yang dekat dengan maut, SALAH. dalam kehidupan dunia yang sesungguhnya tasbih adalah wakil jiwa yg selalu bergerak, tidak pernah berhenti, pantang menyerah, tidak pernah mengenal putus asa untuk meraih yang lebih tinggi. bahwa hidup adalah karunia paling berharga untuk mahluk hidup yang bernama Manusia.
Maka jangan pernah bmengharap cinta bila engkau tidak memiliki keberanian. Jangan memeluk cinta bila takut gagal, kecewa dan sakit hati. Semua itu adalah paket yg akan di temukan oleh siapapun dalam meraih cinta.
Cinta ... Bisakah aku memahami cinta melalui benda ini ?...
Mengapa Tidak !!!
Cinta adalah sisilain yg tidak dapat di pisahkan dari kehidupan. Tasbih adalah keutuhan yang di ikat pada sebuah simpul, hal itu di lakukan agar butiran-butiran kecil dapat menyatuh, saling beraturan, seimbang dan bila dilihat tampak indah.
Cinta jugak akan menjadi indah jika di terima sebagai sebuah keutuhan.
mencintai adalah aktifitas berat yang membutuhkan keberanian untuk menerima yang di cintai dengan utuh. sisi kelebihan sudah pasti mudah menerimanya, tapi ... bagai mana sisi lainya yang pasti ada kekurangan dan kelemahan. semudah itukah menerima cintanya ??....
Agar cinta jugag menjadi abadi dan kuat, di butuhkan kesediaan dua ujungnya untuk di ikat dalam satu simpul, Cinta akan terburai menjadi butiran-butiran egoisme yang tercerai berai. Bila demikian bisahkah bisakah cinta di pandang sebagai sebuah keindahan ??.. Bahkan apakah di sebut cinta?? ... bila Untuk saling berdekatan saja sudah tidak mampu ??....



0 komentar:

:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar