Selasa, 25 Agustus 2009

Dunia Ilusi

Sejak internet mulai menebarkan jaring-jaring putihnya, dunia baru telah terbentuk. Dunia maya yang mempertemukan manusia yang bersembunyi di balik PC atau laptop atau blackberry dari seluruh sudut bumi. Dunia baru ciptaan manusia yang disebut dunia maya. Dan seperti halnya segala sesuatu yang diciptakan manusia, selalu ada dua sisi yang berhadapan; sisi manfaat dan sisi mudharat. Berbagai topeng dan jubah dikenakan para pemainnya, mereka memiliki niat dan tujuan yang berbeda-beda dalam memainkan perannya di dunia maya ini. Ada yang berperan peri, kstaria, pangeran, bidadari, bahkan ada juga yang berperan ganda; pedagang sekaligus pembeli, serigala sekaligus domba, hitam sekaligus putih, terang sekaligus gelap.
...
Ruang-ruang chat bertebaran di mana-mana. Kata-kata bersesakan menulisi dinding-dinding layar website, blog, email, milis, dan berbagai ruang lainnya. Manusia jadi lebih senang berhadapan dengan layar monitor, berkelana menyusuri dunia maya ini, bertemu dengan mereka yang hanya hadir dalam angan-angan dan impian. Illusi baru yang membius manusia sehingga tahan berlama-lama berkelana di jalan-jalannya.

Saya juga pernah berkelana di dalamnya selama bertahun-tahun, bertamu di setiap rumah dan menari di setiap taman di dalamnya. Hingga akhirnya pada suatu masa, saya meninggalkan dunia ini. Tidak sepenuhnya, tetapi saya cukup melelang sejumlah id chatting dan alamat imel yang bertebaran di berbagai web, meninggalkan tumpukan kisah yang tidak selesai dan sederet user name yang dulu pernah saling menyapa dan mengukir cerita. Cerita-cerita yang kini sudah saya hapus dari recycle bin ingatan saya.

Saya tidak tahu berapa lama diberi kesempatan hidup di dunia ini. Inilah kesempatan saya untuk berbuat amal-amal kebajikan yang akan menjadi tabungan saya di akherat nanti. Amal kebajikan yang seharusnya juga dilakukan di dunia nyata, dunia yang diciptakan Allah untuk saya diami. Bukannya menghabiskan waktu dengan menatap dunia maya yang penuh ilusi.

Dunia maya ini hanyalah satu dari sekian banyak kenikmatan duniawi yang ditawarkan dunia ciptaan Allah. Kenikmatan duniawi fana yang diletakkan di atas tangan kita, bukan di hati kita. Kenikmatan yang juga sekaligus ujian. Bagaimana mengendalikan segala sesuatunya. Mengendalikan diri.

Bahwa lebih baik waktu-waktu senggang digunakan untuk mengaji atau belajar atau melakukan hal-hal yang bermanfaat ketimbang chatting yang tidak jelas dengan orang-orang (yg sudah dikenal/bertemu atau belum dikenal/bertemu) tentang ilusi dan kata-kata bersayap yang menimbulkan banyak penafsiran dan praduga.

Tidak ada salahnya menghabiskan waktu menyusuri dunia ilusi ini selama ada kepentingan dan keperluan, tetapi saya juga ingat bahwa Allah sedang menatap saya saat ini.
Hari ini tidak akan pernah kembali lagi.


By.Kancil

0 komentar:

:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar